Berdamai

Terdampar lagi di sebuah warung internet, dgn hujan deras dan angin yg kencang. Hohoho... oke saya mau bercerita sedikit.. tentang novel yg baru saya baca. Judulnya di rahasiakan :p Novel yg beralur lamaa dgn bahasa dramatisasi melankolis. Kisah tentang seorang manusia yg terjebak di kisah hidupnya sendiri.

Terjebak (lagi-lagi kisah cinta) yg dramatis.
Tentang bagaimana mencintai seseorang terlalu dalam.
Dia bilang kita tidak akan pernah bisa memiliki seseorang yg kita cinta apabila kita mencintai nya dengan cinta yg hebat.
Cinta yg melebihi kadar pada umumnya, melebihi rasa cinta pada diri sendiri.
Bagaimana dia menunggu berpuluh-puluh tahun utk menyatakan cinta itu tapi ia tak memiliki keberanian, padahal yg dia cintai juga merasakan hal yg sama.

ketika keberanian itu muncul, sayang kenyataan berkata lain.
Yang dia cintai telah menjadi milik orang lain.
Bukan dirinya.
Seharusnya dirinya.

Lalu ia berlari, sekencang mungkin, berharap perasaan itu bisa tertinggal jauh bersama dengan jejak-jejaknya. Tapi dia salah, karena hal itu tidak membantu.
Rasa itu masih ada hingga dia terus hidup dengan bayang-bayang lalunya.

Melakukan hal-hal lain yg dia pikir setidaknya bisa mengikis ingatannya tentang cintanya.

Bertahun-tahun lagi dia salah..


Pada akhirnya dia memutuskan untuk berdamai dengan masa lalunya.
Bukannya melupakan.
Dan setelah itu semua berjalan dengan normal kembai.
----

Kita juga seharusnya begitu..
berdamai..
Jangan memusuhi perasaan menyesal kita,
perasaan sayang,
kecewa,
dan juga rasa sakit hati itu.

Karena seberapa jauh kita berlari, seberapa keras usaha kita menghilangkan semua itu,
tak kan ada hasil yg memuaskan..

Hanya rasa damai yg menyejukkan..
meringankan kembali langkah-langkah kita.

Ya.. teori memang selalu terdengar lebih mudah..
tapi tidak ada salahnya jika kita mengalami hal yg sama, kita bisa mencobanya..


mencoba untuk berdamai..
menikmati indahnya siklus berdamai dengan masa lalu..

dan akhirnya.. selamat tidur dengan nyaman :)

frahgelina