July 13, 2011

Epilog Saat Tertidur

Dan lagi kali ini kembali datang, mereka kembali datang membawa nestapa.
Tidak lagi...
Buka mata, lihat; pemandangan disini masih sama, masih penuh dengan kamuflase hingga aku tak bisa membedakan mana langit mana laut.
Diseberang sana pun masih sama, masih banyak titik hitam tak beraturan, hingar dan bingar.
Kembali berjalan, lurus, jangan hiraukan apapun yg ada disekeliling, kataku kepada mata dan kakiku.
Kita hampir sampai, dan lihat! Keretaku sudah datang.
Mari pulang, lagipula aku sudah tak bisa menghitung berapa malam aku tak tertidur, tak bermimpi.
Cepat masuk kedalam kereta, karena malam yg kutakuti kembali datang.


illustration by frahgelina

...dan sekarang, selamat malam, tidur nyenyak, pilih satu dari semua mimpimu, Selamat tidur!




p.s. semoga aku tidak lupa bagaimana caranya untuk bangun dari tidur :)

July 10, 2011

Siapa Bilang Kami Tidak Ada?

Tidak semua orang menyadari bahwa ada kehidupan, disana, dibawah jembatan yg mereka lalui.

Sekitaran minggu-minggu lalu, saya dan 2 orang teman berkunjung kesuatu lokasi yg seharusnya tdk berpenghuni. Tepatnya di kolong jembatan MT. Haryono, Cawang. Ini kedua kalinya saya mengunjungi tempat ini


Cukup banyak yg berubah, dulu dilokasi ini tidak terlalu begitu banyak rumah-rumah kayu. Dulu tak banyak anak-anak kecil bermain. Tapi sekarang lokasi ini berbeda. Seperti layaknya perumahan biasa. Salah satu ibu, penghuni kolong jembatan ini berkata listrik yg mereka pakai bukanlah curian namun mereka membayar perbulannya kepada seorang oknum.


-Kami (Fahmi & Uki), diteras rumah-

Memasuki gang kecil lurus sekitar 10 meter, dingin, dan pengap. Karena cahaya matahari tak dapat menembus kokohnya jembatan-jembatan ini. Lampu-lampu 5 watt seperti menjadi lampu jalan menerangi langkah siapa pun yg melewati jalan tsb.

Keseharian mereka terus dihinggapi rasa takut dan terancam, karena menempati kawasan yg ilegal. Bagaimana jika tiba-tiba ada segerombolan petugas keamanan? Bagaimana kalau mereka diusir? Bagaimana caranya meninggalkan gubuk yg sudah mereka tempati selama bertahun-tahun?

-Sama-Sama Cari Makan, Saling Jaga Biar Aman-


-Bermain itu bisa dimana saja, bro-


-PramuKAwan cilik-

"Dimanapun kami tinggal, asa itu tetap ada. Tidak ada lagi yang bisa kami percaya selain Tuhan Sang Maha Kuasa..."
Mungkin inilah gumam yang ada dalam diri mereka, seraya terus berjalan.





Lalu? Kembali bermain dan tetap ceria! :))


Banyak cerita dgn kedatangan saya dan teman-teman yg hanya sekitar 2 jam. Banyak canda dgn para bocah penghuni kolong jembatan, banyak tatapan 'risih', banyak lelucon khas anak kecil, dan juga banyak harap.

Dan pada akhirnya, jelas sekali bahwa masih banyak orang lain yang tidak lebih beruntung dari kita. Syukuri apa yg telah kita miliki sekarang.
Cheers.